Senin, 18 Maret 2013

7 Kebiasaan yang dapat Merusak Kulit



Apakah Anda beranjak ke tempat tidur masih dengan mengenakan maskara? Atau Anda suka mencoba produk-produk kulit terbaru? Kesalahan umum ini tampaknya bukanlah masalah besar, namun tahukah Anda jika dari waktu ke waktu kebiasaan itu akan merusak kulit dan membuat Anda tampak lebih tua dari usia Anda sebenarnya?

Namun jangan khawatir, berikut ini akan dipaparkan 7 kebiasaan buruk yang ternyata buruk bagi kulit Anda disertai cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kerusakan kulit seperti dikutip dari CBSNews, Selasa (8/5/2012).

1. Tak Memakai Tabir Surya
Cara terburuk yang Anda lakukan untuk membuat kulit Anda menu adalah tidak menggunakan tabir surya setiap hari.

"Matahari merupakan penyebab utama penuaan kulit," ujar Dr. Neil Sadick, dokter ahli kulit yang berdomisili di New York City. Bahkan matahari dapat mencapai kulit Anda meskipun kondisi cuacanya berawan, hujan maupun bersalju.

Dr. Sadick pun menambahkan, "Sinar UV yang merusak kulit dapat menembus kaca sehingga Anda perlu memakai tabir surya, bahkan di dalam ruangan sekalipun.

Sadick menyarankan Anda untuk memilih tabir surya yang bisa menghalangi sinar UVA dan UVB dengan SPF minimal 30. Bisa juga dengan tabir surya yang diperkaya antioksidan dan mengandung komposisi seperti resveratrol, vitamin C, idebenone atau coffee berry yang bisa memberikan perlindungan tambahan.

2. Mengabaikan Kulit Tangan dan Leher
Wajah Anda bukanlah satu-satunya bagian tubuh yang memerlukan sedikit perlindungan. Sama halnya dengan kulit, paparan matahari yang berlebihan juga bisa merusak kulit tangan dan leher Anda. Menurut Dr. Sadick, jika hal itu terjadi, kedua area tubuh ini akan menunjukkan tanda-tanda penuaan seperti munculnya noda hitam, kering dan kehilangan kekencangan.

Perlakukan leher dan bagian belakang tangan Anda sama seperti wajah Anda dengan banyak-banyak mengoleskan pelembab dan tabir surya. Meski Anda mampu membeli produk yang spesifik untuk tubuh, namun Anda cukup menggunakan tabir surya yang sama untuk wajah, kata Dr. Sadick.

3. Melakukan Pengobatan terhadap Jerawat
Berkat fluktuasi hormon, wanita di atas 40 tahun secara rutin mengalami masalah jerawat. Namun menggunakan pengobatan khusus untuk mengurangi bintik-bintik merah tersebut hanya akan mengeringkan kulit Anda dan kulit Anda teriritasi.

Menurut Dr. Carolyn Jacob, direktur Chicago Cosmetic Surgery and Dermatology, daripada melakukan itu, bersihkan seluruh wajah Anda dengan pembersih yang mampu melawan jerawat atau aplikasikan pelembab sehari sekali untuk mencegah jerawat muncul kembali.

4. Tidur Tanpa Menghapus Riasan
Anda mungkin tergoda untuk segera tidur setelah seharian sibuk bekerja tanpa membersihkan wajah. Namun sayangnya melewatkan pembersih di malam hari justru bisa memunculkan jerawat.

Sepanjang hari, racun-racun di sekitar kita (seperti kotoran dan polusi) menempel pada kulit dan menyerang pori-pori sehingga menyebabkan masalah kulit, ujar Dr. Sadick. Jadi jangan tidur dulu sebelum Anda cuci muka. Gunakan pembersih yang bagus dan selamatkan kulit Anda. Anda juga bisa menyiapkan handuk pembersih di samping tempat tidur.

5. Mengganti Produk Kulit Terlalu Cepat
Jika Anda merasa frustasi karena pelembab anti penuaan baru Anda tidak bekerja dengan baik, tetaplah menggunakannya untuk beberapa waktu sebelum menggantinya. Berpindah dari satu produk ke produk lainnya dapat memberi kesan bahwa tidak ada produk yang mampu bekerja dengan baik untuk kulit Anda.

Dr. Jacob pun merekomendasikan untuk memakai produk baru minimal 6 minggu untuk menghasilkan perubahan pada kulit. "Satu siklus kulit butuh waktu 30 hari (bagi sel-sel baru untuk mencapai lapisan kulit teratas) sehingga untuk melihat perbedaan yang dilakukan produk terhadap tekstur, sifat dan kecerahan kulit Anda maka Anda harus menggunakannya lebih dari sebulan," jelasnya.

Jika produk tersebut mengandung komposisi anti penuaan, tunggulah lebih lama. Kulit Anda butuh waktu sekitar empat bulan untuk meregenerasi kolagen dan elastin, tambahnya.

6. Memakai Beberapa Produk Sekaligus
Jika kulit Anda mengalami iritasi setelah Anda menggunakan beberapa produk baru, Anda takkan tahu apa yang menyebabkan masalah itu dan menganggap seluruh produk tersebut menjengkelkan.

Lebih baik, "mulailah dengan menggunakan satu produk terlebih dulu dan baru mengkombinasikannya dengan produk lain setiap dua minggu sekali," kata Dr. Jacob. Dengan begitu, Anda akan lebih mampu untuk mengidentifikasi apa yang memperparah masalah kulit Anda atau apa kombinasi produk yang membuat kulit Anda rusak.

Plus, Anda akan menghemat pengeluaran dengan hanya membeli apa yang Anda butuhkan.

7. Menghemat Jam Tidur
Tak cukup tidur dapat mempercepat penuaan kulit dan dalam jangka pendek hal itu bisa menyebabkan lingkaran hitam di sekitar mata dan kulit loyo. Pada siang hari, sel kulit berjuang melawan serangan gencar dari tekanan seperti sinar UV dan polusi.

Tidur pun menjadi sangat penting karena hormon-hormon stres menurun ke kadar normal pada malam hari, memberikan waktu untuk sel-selnya memperbaiki dan meremajakan diri, kata Dr. Jacob.

Stres juga bisa meningkatkan kadar hormon kortisol yang mampu meningkatkan produksi minyak dan menyebabkan jerawat, tambahnya. Jadi pastikan Anda tidak mengurangi jam tidur yang Anda butuhkan.
Sumber: http://www.jurukunci.net/2012/05/7-kebiasaan-yang-dapat-merusak-kulit.html
Read More ->>

Minggu, 17 Maret 2013

7 Makanan Sehat yang Dapat Berbahaya Jika Dikonsumsi Kebanyakan


Ada beberapa jenis makanan yang tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah yang terlalu banyak. Contohnya, makanan yang banyak mengandung lemak dan kolesterol tentunya tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Kira-kira jenis makanan sehat apa saja yang tidak boleh dikonsumsi berlebihan?

Berikut 7 jenis makanan sehat yang tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan atau overdosis seperti dikutip dari MyHealthNewsdaily, Kamis (8/3/2012) antara lain:

1. Pala
Pala merupakan rempah yang praktis dan aman untuk membuat minuman menjadi lebih lezat. Namun, rempah-rempah yang dikonsumsi dalam jumlah berlebihan karena harganya yang sangat terjangkau dapat menjadi agen halusinogen, atau dapat menyebabkan halusinasi.

Efek samping yang tidak menyenangkan biasanya muncul 3-8 jam setelah dikonsumsi. Efek samping tersebut dapat termasuk kecemasan, dan ketakutan. Menurut laporan kasus yang dipublikasikan dalam Emergency Medicine Journal tahun 2005, beberapa orang juga bisa mengalami episode psikotik akut, detasemen dari realitas, dan halusinasi visual.

Bubuk pala bahkan dalam dosis setinggi 20-80 gram, jarang mematikan. Hanya ada dua laporan tentang overdosis pala yang cukup fatal dalam literatur medis. Kasus fatal pernah melibatkan seorang dewasa berusia 55 tahun dan dilaporkan dalam jurnal Forensic Science International pada tahun 2001.

Tes toksikologi menemukan jejak miristisin (senyawa yang ditemukan dalam minyak atsiri pala) dan flunitrazepam (obat penenang kuat) dalam darah korban. Kematian tersebut tampaknya berhubungan dengan efek toksik gabungan dari kedua zat.

2. Air
Keracunan air terjadi ketika seseorang minum sehingga air mencairkan konsentrasi sodium dalam darah, sehingga menciptakan ketidakseimbangan elektrolit. Keracunan air, yang dikenal sebagai hiponatremia.

Sebuah artikel dalam New England Journal of Medicine menemukan bahwa, 13 persen dari 488 pelari dalam tahun 2002 Boston Marathon mengembangkan hiponatremia karena minum terlalu banyak air. Kasus yang tidak biasa dan fatal dari keracunan air terjadi pada tahun 2007 ketika seorang wanita California dilaporkan minum terlalu banyak air saat kontes di stasiun radio.

3. Belimbing
Keracunan buah belimbing pertama kali dijelaskan pada tahun 1980 di Malaysia. Belimbing ditemukan memiliki efek depresi pada sistem saraf pusat. Buah yang berbentuk unik menimbulkan risiko yang sangat kecil untuk orang sehat bila dimakan dalam jumlah normal. Namun, gagal ginjal akut telah dilaporkan pada orang dengan riwayat penyakit ginjal.

Dalam laporan kasus tahun 2006 yang telah diterbitkan dalam Journal of Nephrology, pasien dengan penyakit ginjal kronis mengembangkan reaksi buruk setelah makan belimbing. Belimbing dapat menyebabkan kemerosotan cepat dalam fungsi ginjal dan kerusakan ginjal permanen.

Gejala umum untuk keracunan belimbing termasuk cegukan (gejala yang paling umum, terutama pada keracunan ringan), muntah, lemah, insomnia, penurunan kesadaran, kejang dan hipotensi. Orang dengan riwayat penyakit ginjal harus menghindari bintang jus buah yang mengandung asam dan rjus yang diencerkan dalam jumlah besar, terutama saat perut kosong.

4. Kopi
Meskipun beberapa orang mengatakan bahwa akan berhenti berfungsi dengan baik tanpa secangkir kopi, namun sebaiknya jangan terlalu banyak mengonsumsi kopi. Sebaiknya tidak mengonsumsi kopi lebih dari 500-600 mg kafein sehari.

Efek samping yang nyata dapat terjadi jika mengonsumsi lebih dari 600-900 mg kafein sehari. Efek samping tersebut dapat meliputi, insomnia, gelisah, mual, denyut jantung tidak teratur, tremor, kecemasan dan sakit kepala. Bahkan, terlalu banyak kafein bisa berakibat fatal.

Menurut sebuah kasus yang dipublikasikan oleh dokter Swedia dalam edisi 2010 dari Acta Anaesthesiologica Scandinavica, seorang wanita 21 tahun mngalami serangan jantung sesaat setelah mengonsumsi sekitar 10.000 mg kafein.

5. Kombucha tea
Kombucha tea adalah teh hitam manis yang difermentasi. Teh ini dapat dibeli di toko makanan kesehatan atau dibuat di rumah dengan bantuan jamur, minuman ini dikenal memiliki meningkatkan kekebalan. Tetapi hanya ada bukti ilmiah yang sangat sedikit yang tersedia dalam literatur saat ini.

Meskipun minuman ini kebanyakan ringan, anmun biasanya rasanya sangat asam, dan mengandung alkohol dari proses fermentasi. American Cancer Society memperingatkan bahwa, Kombucha tertentu mungkin mengandung kontaminan seperti jamur, dan beberapa di antaranya dapat menyebabkan penyakit.

Pernah dilaporkan kasus reaksi toksik parah pada teh Kombucha. Dalam laporan terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Intensive Care Medicine, pria berusia 22 tahun yang baru didiagnosa HIV menjadi sakit dalam waktu 12 jam setelah mengonsumsi teh tersebut.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa, teh kombucha sebaiknya dikonsumsi sekitar 4 ons sehari, mungkin tidak menyebabkan efek samping pada orang sehat. Namun, bagi orang dengan masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya atau orang yang minum dengan jumlah berlebihan dari teh harus lebih berhati-hati.

6. Tuna sushi
Makan ikan tuna mentah terlalu banyak dapat meningkatkan asupan merkuri. Pada ikan tuna dapat terakumulasi merkuri metil pada otot karena ikan tersebut mengonsumsi ikan lebih kecil di lautan.

Sulit untuk menjabarkan kadar merkuri dalam potongan sushi, karena dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan jenis ikan. Hal tersebut membuat sulit untuk menetapkan batas definitif pada konsumsi sushi.

Menurut hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal Biology Letters menyatakan bahwa, tuna sushi dari restoran cenderung memiliki kadar merkuri lebih tinggi dibandingkan dengan tuna dari supermarket.

Merkuri dapat menyebabkan masalah saraf parah, sehingga wanita hamil dan anak kecil disarankan oleh Food and Drug Administration (FDA) dan Environmental Protection Agency untuk menghindari makan terlalu banyak tuna.

7. Wortel
Wortel kaya akan vitamin, mineral dan serat yang baik untuk kesehatan. Tetapi makan terlalu banyak wortel dapat membawa terlalu banyak beta karoten. Beta karoten merupakan molekul yang bertanggung jawab untuk warna cerah oranye wortel dan prekursor vitamin A. Hal ini dapat menyebabkan darah kelebihan karoten yang bisa menghitamkan kulit.

Dikenal sebagai carotenemia, kondisi tersebut terjadi karena karoten adalah molekul yang larut dalam lemak. Jumlah yang berlebihan cenderung menumpuk di lapisan terluar kulit, sehingga kulit kuning atau oranye, terutama di telapak tangan, telapak kaki, lutut dan daerah hidung. Namun, kondisi carotenemia sebagian besar tidak berbahaya dan sering reversibel.


Read More ->>

Pages

Blogger templates

Blogger news

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Followers

About Me

Search This Blog